Banyak orang berkata bahwa masa pakai baterai ponsel yang baru mereka beli sempurna, tetapi dalam waktu kurang dari setahun, kehilangan baterai kurang dari 80%, dan baterainya sama bagusnya dengan bekas. Ini ada hubungannya dengan kebiasaan pengisian daya yang kurang baik. Dalam posting ini, aku akan meringkas 3 kebiasaan pengisian daya paling berbahaya untuk ponsel. Metode pengisian daya ini paling merugikan ponsel. Mari kita lihat berapa banyak yang dapat Kamu pertanggungjawabkan?
Daftar Isi
1. Mengisi Ulang Saat Baterai Benar-Benar Habis
Di masa lalu, baterai NiMH mempunyai efek memori, jadi kami kerap kali perlu mengisi penuh dan mengosongkan produk elektronik kami 3 kali untuk mempertahankan masa pakai baterai terbaik.
Banyak orang sudah mengaplikasikan kebiasaan kurang baik ini ke ponsel mereka. Mereka mengisi daya ponsel mereka tiap kali baterai hampir habis. Kebiasaan ini paling merusak baterai.
Karna baterai saat ini semuanya merupakan baterai lithium-ion, baterai lithium-ion tidak mempunyai dampak memori, namun yang sangat ditakuti yaitu overcharging dan overdischarging.
Over-charging khususnya, akan mengakibatkan kerusakan permanen pada baterai. Saat ini Apple dan beberapa ponsel Android sudah meluncurkan guna yang mirip dengan “Pengisian Baterai yang Dioptimalkan”, yang dapat mempelajari kebiasaan pengisian daya Kamu dan secara pintar menangguhkan nilai pengisian energi di atas 80%, sehingga memperpanjang masa pakai baterai.
Sangat disarankan agar Kamu mengaktifkan fungsi ini, dan pada saat yang sama, Kamu dapat mengisi daya saat Kamu menggunakannya, tanpa cemas pengisian yang berlebihan dan pengosongan yang berlebihan!
2. Mainkan Game High-End Besar Saat Mengisi Daya
Tidak hanya overcharge dan over-discharge, dampak terbesar pada baterai yaitu suhu rendah dan suhu tinggi.
Suhu rendah akan menonaktifkan elektron dalam baterai, sehingga mempengaruhi kapasitas baterai. IPhone dibekukan dan dimatikan di musim dingin karna aktivasi baterai suhu rendah, namun setelah suhu normal, kapasitas baterai akan pulih, yang dapat dibalik.
Tetapi, suhu tinggi akan menyebabkan kerusakan permanen pada baterai! Oleh karna itu, bermain game skala besar sembari mengisi daya dan apalagi memakai kasing pelindung untuk menjaga ponsel tetap hangat merupakan kebiasaan kurang baik.
Suhu baterai ponsel sering kali melonjak hingga lebih dari 50°C. Apabila hal- hal terus seperti ini, baterai akan segera mengakibatkan banyak kerusakan kapasitas, dan dalam waktu satu tahun Baterai akan dibuang.
Tidak hanya itu, selama bermain game, baterai tidak cuma wajib menanggung” penyiksaan” suhu tinggi, namun pada saat yang sama, baterai itu sendiri juga bertanggung jawab untuk memberi daya pada ponsel saat tengah diisi daya.
Sangat berbahaya untuk baterai untuk berada dalam keadaan beban penuh ini untuk waktu yang lama!
3. Memakai Kepala Pengisi Daya Non-Merek untuk Mengisi Daya Ponsel
Ponsel dari berbagai merk mendukung protokol pengisian daya yang berbeda. Misalnya, Apple memakai protokol PD yang lebih umum. Pada saat ponsel tengah diisi, kepala pengisi daya dan ponsel akan berkomunikasi satu sama lain, mengkonfirmasi protokol apa yang didukung pihak lain, dan setelah itu kedua sisi memasukkan dan mengeluarkan dengan protokol yang sama.
Karna itu, secara teori, selama menggunakan charger merk besar, baterai tidak akan rusak. Perbedaan antara pengisi daya asli dan pengisi daya pihak ketiga tidak besar. Tidak hanya itu, beberapa pengisi daya non-OEM sebagus OEM. Misalnya, pengisi daya dari Anker, poweradd, beaseus, dan sebagainya dirancang untuk memenuhi dan melampaui standar OEM.
Akan tetapi, jangan gunakan charger yang tidak merk atau palsu, karna charger tipe ini akan menimbulkan ketidakstabilan tegangan dan arus keluaran, yang akan mengakibatkan kerusakan besar pada baterai.
Di atas adalah 3 metode pengisian yang paling menyakitkan.